Modul IPS Kelas XII Semester 2

Modul IPS SMK
Kelas XII semester 1 & 2


STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT
Pengertian ;
Dalam sosiologi berbicara mengenai struktur social maka sesungguhnya kita berbicara mengenai sesuatu yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu yang terdiri atas pola perilaku individu , institusi maupun masyarakat secara luas.

1. George C. Hombas Menyatakan struktur social dengan perilaku social elementer dalam kehidupan sehari-hari.
2. Gerhard Lenshi berbicara mengenai struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecendrungan panjang yang menandai sejarah
3. Talcorr Parcons, menyatakan bahwa struktur social adalah keterkaitan antar manusia
4. Korablum, menekankan konsep struktur social pada pol perilaku individu dan kelompok, yaitu pola prilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat

Dari beberapa pendapat di atas , dapat disampaikan bahwa struktur social adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diperbaiki melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat sebagai berikut struktur social melalui 4 elemen dasar yaitu :

a. Status social

Status social merupakan kedudukan atau posisi social seseorang dalam kelompok masyarakat, meliputi keseluruhan posisi social yang terdapat dalam suatu kelompok besar masyarakat , dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.

Status social terdiri dari :

F Ascribed Status , status yang diberikan kepada seseorang oleh masyarakat tanpa memandang bakat dan karakteristik umur orang tersebut.

F Achieved status, status yang didapat melalui usaha-usaha sendiri seperti bersekolah , mempelajari keterampilan, berteman , menciptakan sesuatu.

F Assigned Status , status yang di berikan karena telah berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat.

b. Peran social

Peran social merupakan komponen penting dalam struktur social. Peran memberikan sumbangan pada stabilitas masyarakat dengan cara memampukan tindakan-tindakan mereka sendiri.

c. Kelompok

Kelompok merupakan sejumlah orang-orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama , serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalama struktur social masyarakat karena sebagian besar interaksi social kita berlangsung dalam kelompok dan dipengaruhi norma-norma dan sanksi yang ada dalam kelompok.

d. Institusi

Institusi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu melalui institusi social, terlihat struktur dalam masyarakat institusi social seperti keluarga , agama , penyuluh merupakan aspek fundamental dari struktur social.

Fungsi Struktur Social

a) Struktur social sebagi pengawas social , yakni sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma , nilai dan peraturan kelompok atau masyarakat

b) Struktur social sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin social kelompok atau masyarakat. Hal ini disebabkan oleh struktur social memang berasal dari kelompok atau masyarakat itu sendiri.

c) Struktur social sebuah proses pembiasaan.


Bentuk Struktur Sosial

1. Intersected social struktur : Dikatakan intersected apabila keanggotaan dalam kelompok-kelompok social yang da bersifat menyilang. Artinya keanggotaan dalam kelompok social tersebut memiliki latar belakang ras, suku bangsa , ataupun agama yang berbeda-beda.

2. Consolidated social struktur : Dikatakan consolidated jika terjadi tumpang tindih parameter dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok social.


KONFLIK SOSIAL

PENGERTIAN KONFLIK
Penegrtian konflik yang paling sederhana adalah “salaing memukul”. Tetapi definisi yang sedrhana itu tentu belum memadai , karena konflik tidak saja tamapk sebagai pertentangan fisik semata. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua rang atau lebih yang erusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.


Faktor-faktor atau akar-akar penyebab suatu konflik sosial
Jenis konflik cukup banyak, mulai dari perang terbuka , revoluis , pemogokan buruh , kerusuhan rasial , sampai dengan perkelahian antarinidvidu. Para sosiolog samapi sekarang masih menacari penyebab-penyebab konflik secar umum, pola-pola eskalasinya, cara penyelasaiannya dan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan.

Factor-faktor yang dapat memicu terjadinya konflik antara lain :

a. Perbedaan individu
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social, sebab dalam menjalani hubungan social , seseorang tidak selalu berjalan dengan kelompoknya.

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan
Tentu kamu masih ingat bahwa dalam menjalani hubungan sosialnya , seseoang akan dipengaruhi oleh pola-pola pemikiran kelompoknya. Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang diasuh dengan pola latihan kemandirian yang akn mendorong seseorang menjadi berani dalam mengambil tindakan, bertanggung jawab , kritis tetapi agak individualis. Ada pula yang diasuh dalam lingkungan kebudayaan yang menerapkan pola ketergantungan. Dalam hal ini , seseorang akan cenderung bersifat kurang mandiri , menghargai orang lain , bersahabat dan tidak inidividualis.

c. Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan , pendirian , maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dlam waktu yang bersamaan , masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berda-beda. Kadang-kadang orang dpaat melakukan hal yang sama , tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat
Sebagaimana telah diketahui bahwa perubahan nilai terjadi disetiap masyarakat. Artinya nilai-nilai social , baik nilai kebenaran , kesopanan , maupun nilai material dari suatu benda mengalami perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berkangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan konflik social , misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik social sebab nilai-nilai lama pada masyrakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian cesara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyaraklat industry.

Menurut De Moor, dalam suatu system social hanya dapat dikatakan terdapat konflik jika para penghuni system tersebut membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan yang bertentangan dan terjadi secara besar-besaran. Mengenai pembagian konflik social dalam masyarakat , Dahrendorf membedakan konflik menjadi empat macam , yaitu sebagi berikut :
a. Konflik antara atau dalam peran social , misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi
b. Konflik antara kelompok-kelompok social
c. Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisisr dan tidak terorganisir
d. Konflik antara satuan nasional , misalnya antara partai politik , antara negar-negara atau antara organisasi-organisasi internasional

Situasi-situasi oemicu konflik. Konflik yang terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak dibahs dalam studi psikolog social. Saalh satunya dikemukakan oleh Ursula Lehr. Menurut ilmuwan ini , kemungkinan-kemungkinan situasi yang dapat menimbulkan konflik adalah sebagai berikut :
a. Konflik dengan orang tua sendiri
b. Konflik dengan anak-anak sendiri
c. Konflik dengan sanak keluarga
d. Konflik dengan orang lain
e. Konflik dengan suami atau istri
f. Konflik di sekolah
g. Konflik dalam pemilihan pekerjaan
h. Konflik agama
i. Konflik pribadi

Suatu konflik tidak selalu mendatangkan sisi negatif , tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif dari suatu konflik adalah sebagai berikut :

a. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas
b. Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan social dalam kelompok bersangkutan sesuai kebutuhan individu atau kelompok
c. Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu atau kelompok
d. Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang baru
e. Dapat berfungsi sebagi saran untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat


Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik social adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain
b. Keretakan hubungan antarindividu
c. Perubahan kepribadian individu
d. Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia
b. Akomodasi, dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian


BENTUK-BENTUK KONFLIK

1. BERDASARKAN SIFATNYA

a. Konflik destruktif , merupakan konflik yang mengakibatkan benturan fisik yang membawa kerugian jiwa dan harta benda. Konflik ini muncul karena rasa benci satu kelompok terhadap kelompok lain.

b. Konflik fungsional, merupakan konflik yang menghasilkan perubahan atau consensus baru yang bermuara pada perbaikan. Konflik jenis ini berasal dari perbedaan antara dua kelompok tentang suatu masalah yang sama-sama mereka hadapi.

2. BERDASARKAN AKAR PERMASALAHANNYA

a. Konflik agama
Salah satu factor utama pemicu konflik di masyarakat adalah masalah agama arau prinsip keagamaan.

b. Konflik ideology
Ideology sebagai sebuah produk pemikiran social dapat digunakan sebagai alat pendorong sekumpulan manusia untuk mencapai cita-citanya. Namun sering kali istilah ideology ditafsirkan sebagai sesuatu yang negative karena mengandung unsure kefanatikan buta.

c. Konflik politik
Konflik politik sebagai sesuatu yang menarik untuk dibahas karena permasalahan ini sebagai hal yang paling komplek di antara jenis-jenis yang lain.

d. Konflik ekonomi
Perubahan-perubahan besar dalam sejarah peradaban umat manusia, terutama setelah munculnya jaman renaissance di Eropa, selalu menunjukkan pengaruh factor ekonomi. Karenannya , berbagai peristiwa besar yang menggerakkkan manusia dalam jumlah besar tidak pernah lepas dari persoalan kepentingan ekonomi. Imperialisme dan kolonialisme dari bangsa-bangsa eropa factor pendorong utamnya adalah alasan ekonomi.

e. Konflik SARA
Sebagai gejala konflik , konflik akan selalu muncul pada setiap masyarakat karena antagonism atau perbedaan yang menjadi cirri dan penunjang terbentuknya masyarakat. Perbedaan-perbedaan social tidak mungkin dihindari karena adanya kelompok lapisan atas disebabkan terdapatnya fakta adanya lapisan bawah.


FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA KERUSUHAN SOSIAL YANG DISEBABKAN OLEH SARA ADALAH :

1. Dinamika social ,ekonomi , budaya dan politik suatu daerah mempunyai potensi bagi terjadinya ketegangan social atau konflik

2. Perimbangan kekuatan-kekuatan social seperti suku , agama , ras dan antargolongan yang hampir sama merupakan akar utama penyebab terjadinya kerusuhan

3. Daerah dengan perimbangan antara penduduk asli dan pendatang yang timpang dilihat dari penguasaan aset ekonomi maupun politik, akan berpotensi munculnya konflik SARA

4. Pola pemukiman penduduk yang heterogen dapat menjadi sumber konflik

5. Adanya factor-faktor akselerator terjadinya konflik

f. Konflik Sumber Daya Alam
Dalam beberapa tahhun terakhir ini fenomenna konflik sumber daya alam mencuat ke permukaan secara terbuka. Konflik itu tidak hanya terjadi dalam kegiatan ekspolitasi sumber daya alam yang tergolong “tidak dapat diperbaharui” seperti minyak dan mineral , tetapi juga yang tergolong “dapat diperbaharui”. Konflik sumber daya alam yang selama ini terjadi telah menimbulkan kerusakan fisik , merugikan materi dan menyisakan tuntutab yang tidak mudah dipenuhi , seperti permintaan agar kawasan eksploitasi sumber daya alam dikembalikan kepada masyarakat.

g. Konflik lingkungan hidup
Salah satu aset yang lazim ditempatkan sebagai bagian penting daam proses pembangunan adalah modal alam. Akumulasi aset ini ditambah dengan modal fisik bangunan , modal manusia, dan modal social sangat menentukan dampak jangka panjang terhadap peningkatan kesejahtraan masyarakat. Upaya melindungi fungsi sumber sangat diperlukan karena memiliki kntribusi yang berharga bagi kehidupan masyarakat. Kerusakan fungsi sumber tentu saja akan menjadi malapetaka bagi kehidupan. Lingkungan yang tak terkontrol bukan saja berbahaya bagi kesehatan , tetapi juga akan mengganggu berbagai macam aktivitas social.





0 komentar:

Posting Komentar